Rabu, 19 September 2007

Stick yg enak dipakai




H
al berikut yang penting juga selain latihan adalah stick drum. Ini semacam tools untuk memainkan drum. Sangkin pentingnya, kita bisa latihan drum tanpa drum set, namun akan teramat sulit berlatih drum tanpa stick drum.


Masalah yang muncul adalah bagaimana memilih stick yang tepat secara individu. Sehingga muncul pertanyaan, 'Stick yg enak dipake?'.


Hm ini relatif bangat. Namun untuk bisa memilih stick yg baik dan cocok secara individu, kita harus tahu fungsi stick lebih dahulu.

Fungsi stick bisa di lihat dari bentuknya. Stick yang paling umum kita kenal dan dapat dijumpai, adalah wood stick. Namun saya sendiri lebih condong menyebutnya stick konvensional. Kenapa? Karena tidak semua stick semacam ini terbuat dari 'wood'/kayu, karena ada juga yang terbuat dari viber dan metal (Bukan. Bukan genre musik).


Selain stick konvensional, ada pula brush stick. Stick ini kebanyakan di gunakan dalam Balad, soft swing. Namun perkembangannya tidak harus genre tertentu. Bentuk stick ini seperti sapu. Ada yg bisa masukan dalam badan stick, ada juga yg tidak. Bahannya juga bisa macam-macam, namun paling umum berbahan baja.





Selain itu a
da mallet. Ini di gunakan untuk mendapatkan efek suara timpani atau kresendo di simbal. Bentuknya pun bervariasi. Ada yang terintgrasi dengan stick konvensional, ada juga yang independen.





Anyway karena stick konvensional adalah stick yang primer dalam drumming, jadi kita akan membahas ini dalam posting k
ali ini. Ukuran, bahan, bahkan bentuknya sangat berfariasi sekali.


Kita mulai dari ukuran. Ini biasanya diwakili dengan kode-kode tertentu (kombinasi numerik-alpha). Sampai sekarang juga saya tidak tahu dengan pasti mengenai standar pengkodean stick selama ini (dan ini tetap menjadi misteri bagi kita semua). Cuma pengkodean semuanya itu menyangkut diameter stik, dan bukan panjang pendeknya. Karena setiap merek stick, walopun sama-sama 7A, memiliki panjang yg berbeda (ini yg
membuat semakin menjadi misteri).

Dari pen
gamatan dan penglaman saya, saya menyimpulkan dua teori mengenai pengkodean stick.
1. Semakin kecil angkanya, berarti semakin besar diameternya.
2. N
amun terbalik untuk hurufnya. Semakin menjauh dari A, berarti semakin besar pula diameternya.

Contoh:
7A memiliki diameter 0.535" s/d .540". Ukuran stick 5A lebih besar lagi diameternya, dari 0.551" s/d
0.575". (tahu kan kenapa nih stick paling sering di pakai, soalnya jarak diagonalnya paling besar). Ada pula 3A dengan diagonal 0.580" dan atau 2A dengan diagonal 0.580".

Stick 5B, walaupun sama-sama 5, namun lebih besar dari 5A. Stick 5B dimulai dengan 0,59", biasanya samapi 0,610". Begitu jg dengan 2B yang memiliki ukuran diatas 0,630".

Sayangnya anomali terjadi begitu ada ukuran 8D buatan VicFirth. Seharusnya kan ukurannya sangat besar sekali -- dan seharusnya gak ada (karena sudah pasti ukurannya jauh di atas B). Namun 5D memiliki diagonal 0,540" -- malah lebih kecil dari 5A??!

Begitu jg dengan F1 (entah ini sekedar mirip dengan balap Formula, atau memang ada kaitannya), yg memiliki diagonal 0,580".



Ok kita tinggalkan keanomalian stick tsb. Sekarang masuk dalam anatomi stick. Ada empat bagian dalam stick konvensional: top (kepala), shoulder (bagian yg mengecil), shaft (badan stick), dan butt (bagian bawa stick; bagian paling jauh dari tip). Kebanyakan anatomi stick hampir sama, kecuali bagian tip-nya. Bentuk tip juga memiliki pengaruh dalam feel bermain dan sound drum set.




Di pasaran sih ada 4 bentuk: oval, ball, teardrop, dan acorn. Masing2 memiliki sound yg berbeda, khususnya saat memukul menggunakan tip stick. Sangat signifikan saat riding di ride. Poin kecil, namun cukup mengganggu jika tidak terbiasa. Saya sendiri terbiasa yang ball, dan sangat menghindari yg teardrop (entah kenapa gw gak cocok bangat dengan yg ini).







Terakhir bahan stick. Pada umumnya, ada 3 jenis kayu yg umum -- di luar kayu eksotik (baca kayu Indo.red), fiber, dan metal (biasanya hanya untuk latihan). Ketiga kayu tsb:

1. maple, paling ringan dan paling lunak dari yg lain. Maklum bagian yg dijadikan stick adalah bagian atas, or ranting. Beberapa orang mengalami kendala karena tidak 'serasa' memegang stick kayu. Ya tapi ini selera.

2. Japanes Oak (gw gak tau kenapa pake embel2 japanes, apa memang hanya oak dari jepang aja yg bagus untuk stick?), ini kayu yg paling keras dari yg lain. Beratnya juga medium, cuma sound yg dihaslikan agak kasar di drumset.

3. hickory. Ini yg paling populer. Bisa dibilang ini yg paling all around. Cuma biasanya orang yg sudah PW pake maple, or oak, mengeluh agak berat menggunakan hickory. Ya tapi kembali lagi keselera.

Saran saya, trust ur feel, and ur ear. Kamu harus coba sendiri semuanya, termasuk ukuran dan lain sebagainya. Pertimbangkan juga genre yg kamu mainkan. Contohnya, saya terbiasa memakai 5A, dan mengalami kesulitan saat bermain fast-swing, bebop. Ternyata kendalanya di stick, sehingga saya menggunakan 7A untuk fast-stick. Jadi terkadang saya butuh beberapa stick yg berbeda dalam situasi dan kondisi yg berbeda.

Read More