Kamis, 23 Agustus 2007

Art of Practice

Tulisan pertama untuk blog ini di mulai dari latihan. Selain latihan drum, juga latihan menulis blog yang baik. Ok, let we start.

Hal yang tidak pernah berhenti kita lakukan sepanjang hidup kita salah-satunya adalah berlatih. Bahkan bagi seorang atlit yang telah pensiun pun, mereka masih terus berlatih, walaupun tujuan dan manfaat yang mereka peroleh berbeda-beda. Namun ironisnya sering kali kata ini menajdi kata yang sangat menjengkelkan untuk di dengar.


Sering kali murid-murid saya (dalam drum private) atau teman-teman saya bertanya, Bagaimana cara melatih tangan kiri? Bagaimana cara melatih kick motion? Biasanya jawaban saya, atau jawaban semua drummer pada umumnya itu membuat mereka menari nafas panjang atau malah jengkel. ’Latihan’. Mereka sudah tahu jawabannya, benar, dan memang hanya ada satu jawaban, yaitu latihan. Namun kenapa acap kali hasil yang di dapat dari berlatih bisa berbeda-beda? Satu kata yang dilakukan smua drummer, namun hasilnya bebeda. Banyak yang berkata sudah berlatih sekian jam tapi hasilnya tidak ada, malah tidak sedikit yang jenuh dan tertekan saat berlatih.


Sering kali latihan menjadi momok karena kebanyakan dari kita tidak tahu apa yang mau kita lakukan di ruang latihan, dan akhirnya terperangkap dalam labirin latihan yang tidak habis-habisnya tanpa hasil. Kita masuk ruang berlatih dengan ekspektasi yang besar untuk satu tujuan, namun saat berada di tengah-tengah ruangan berlatih, kita tidak tahu harus melakukan apa untuk mencapai apa yang kita inginkan. Akhirnya waktu kita berjam-berjam sebenarnya di pakai untuk ’bermain’ dalam ruang lingkup latihan, dan diakhir sesi latihan, kita mengatakan ke diri kita bahwa kita telah berlatih 4jam namun sebenarnya kita tidak mendapatkan kemajuan yang berarti dari hari kemarin. Apa yang harus kita perhatikan agar sesi latihan itu efektif dan membangun kemampuan kita, memperoleh apa yang kita inginkan?


Beberapa tips yang bisa saya bagikan disini, khususnya ini bekerja terhadap saya, dan saya harap juga kepada anda sekalian.


Pertama-tama tentukan tujuan. Apa yang ingin kamu dapatkan dalam sebuah latihan. Tanpa tujuan, sebuah perjalanan menjadi sangat panjang tanpa henti dan membosankan. Tujuan ini yang mbuat kita dapat terus berjalan saat segalanya menjadi susah. Contoh, jika kita berlatih samba, itu merupakan sebuah tujuan. Jangan keluar dari sesi latihan, sampai tujuan tsb tercapai. Terlihat sepele, namun ini lah yang bisa menolong kamu keluar dari sesi latihan dengan hasil yang diimpikan. Sesungguhnya inilah bagian yang menyenangkan dari latihan.


Hal berikutnya yang perlu di lakukan sebelum barlatih adalah mengambil waktu. Bukan menyisihkan waktu, namun menyediakannya secara khusus, bukan sekedar meluangkan waktu. Jika kita tidak menyediakan waktu yg sepantasnya untuk berlatih, jangan harap skill kita akan bertambah. Semakin banyak kita menabur waktu untuk sebuah hasil yang kita inginkan, maka semakin besar pula yang akan kita tuai dari hasil latihan tersebut, itu sudah sepantasnya. Kalo kita hanya meluangkan waktu lima menit di gymn, jangan berharap tubuh kita menarik dilihat rekan wanita di kantor. Walaupun di Men’s Health Indonesia terpampang judul besar-besar ’Membentuk Tubuh dalam 5menit Sehari’, percayalah itu hanya untuk membuat anda membelinya (termasuk juga saya). Sesungguhnya dibutuhkan lebih dari sekedar 5mrnit sehari untuk mendapatkan tubuh idaman anda (loh kok ini jadi ngebahas membentuk tubuh sih??!).


Setelah kita memliki tujuan dan waktu, apa lagi yang dibutuhkan? Sebuah Materi latihan. Di bawa ini beberapa bagian didalam materi latihan tsb. Tidak harus begini, tergantung kebutuhan, namun kira-kira beginilah acuannya.

  1. Pemanasan (10-15% dari waktu latihan), biasanya peregangan, rudiment nonstop sepanjang waktu pmenasan. Biasanya dengan tempo medium. Tidak usah cepat-cepat, karena tujuannya hanya untuk melemaskan otot-otot sebelum masuk dalam materi yang lebih berat.

  2. motion, cordination (20-35%), ini melatih kordinasi tangan-tangan, kaki-kaki, dan tangan-kaki. Biasanya ini yang paling sering ingin dilatih. Semisal double pedal, rudiment, dll. Ini termasuk kordinasi. Seperti kata Vinnie Coulaiuta, dan Akira Jimbo, drum is all bout rudiment, yang notabene merupakan kordinasi tubuh. Kordinasi tubuh tanpa motion tidak akan menghasilkan sebuah musik. Ini yang membedakan antara sekedar ’bunyi’ dengan musik.

  3. Pattern, groove (20-35%), selain kordinasi, kita perlu juga mengaplikasikannya kedalam sebuah pattern groove. Semisal yang kita sedang latih adalah fivestroke roll. Setelah menguasai kordinasi bentuk rudiement dan motionnya, kita belajar menerapkan dalam fill-in sebuah lagu.

  4. reading, hearing; selain mengaplikasikan kedalam sebuah pattern, kita perlu juga merubah pola-pola tsb. Semisal saat kita berlatih fivestroke roll di snare, kita perlu juga memindahkan ke tom-tom, or tom2-snare, or simbal-snare, dan banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang bisa kita ciptakan. Ini tidak semata melatih kordinasi dalam drumset, namun juga melatih pendengaran kita dalam bentuk kordinasi suara yang berbeda. Tidak jarang saya sendiri sering dikejutkan dengan suara yang dihasilkan dengan sedkit saja perubahan dalam kordinasi drumset, secara pattern rudiment yang dimainkan sama. Selain itu juga belajar untuk menuliskan semua yang kita mainkan, dan memainkan semua yang kita tuliskan.


Porsi waktu tidak harus seperti diatas, bisa dirubah sesuai dengan porsi yang hendak di kuasai. Idealnya keempat poin ini ada dalam setiap sesi latihan, namun kendalanya sering kali poin-poin ini miss dikarenakan poin sebelumnya tidak dapat terselesaikan padahal sesi latihan kita sudah habis, dan saya sering mengalaminya. Biasanya saya akan membaginya dalam beberapa hari. Semisal hari pertama saya akan menyelesaikan poin no1 dan no2, dan hari brikutnya poin 3 dan 4. Setelah bentuk dari kordinasi tsb benar-benar saya kuasai, baru saya mencobanya dalam groove dan chart.

Selain itu ada beberapa hal juga yang patut diperhatikan saat berlatih, yaitu:

  1. sediakan handuk dan air mineral. Hal yang sepele, namun penting. Karena drumming termasuk ’olah raga’ dalam arti yang sesungguhnya, sehingga tubuh akan banyak mengeluarkan kringat untuk mendinginkan tubuh. Kalo bisa sehabis berlatih, mandi biar gak bau.

  2. Usahakn untuk berlatih dengan menggunakan metronom. Ini melatih kita untuk keep on tempo. Terlepas dari selera beberapa orang yang suka bermain musik tanpa tempo, berlatih perlu menggunakan tempo, agar tubuh ini tahu sedari dini apa itu tempo.

  3. Gabungkan beberapa latihan. Ini tips dari Thomas Lang yang kemarin baru Tour Klinik di Indonesia. Dia sarankan untuk menggabungkan beberapa materi dalam satu latihan agar ini menghemat waktu berlatih. Contohnya jika kita sedang berlatih singel stroke on pedal, usahakn juga utk memainkan groove pada tangan or rudiment. Sehingga kita mendapatkan beberapa hasil dalam satu waktu bersamaan.

  4. Usahakan untuk berlatih di depan cermin. Ini dapat memperlihatkan bagaimana motion dan body language kita saat bermain. Ini menjadi hal yang penting karena drummer tidak hanya didengar saja seperti pemain keyboard or vocalis, namun dilihat juga (survei majalah ’Hai’, drummer menempati urutan pertama yang ingin dilihat dalam sebuah band). Selain itu, belajar bermain di depan kaca membuat kita mengerti bahwa setiap drummer mungkin tidak ganteng, tapi banyak cewe cantik yang berebut pacaran sama kita. Syukuri anugrah tsb.

  5. Jika memungkinkan rekam hasil latihan anda, dan dengarkan bagaimana anda bermain. Apakah intonasinya jelas, stroke-nya rata atau tidak, bagaimana harmoni suaranya, dsb. Tapi jangan pernah memberikan rekaman latihan kita kepada produser!

  6. Fun and Creative. Namanya juga musik, harus kreatif dong, termasuk dalam berlatih. Ini yang membuat kita fun dalam berlatih. Sesi latihan harus menyenangkan, karena ingat sebelumnya, latihan itu hampir kita lakukan sepanjang hidup kita. Kalo tidak menyanangkan, hidup akan menjadi beban dan menyusahkan karenanya. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam kondisi yang tidak menyenangkan (baca latihan.red).


Kunci dari keberhasilan dari latihan adalah disiplin. Mendisiplinakn diri itu perlu, dalam hal apapun juga. Tidak ada hasil yang kita dapatkan tanpa disiplin. Belajar adalah cara kita mendisiplinkan diri terhadap sesuatu hal. Tidak ada belajar tanpa disiplin.

1 comments:

bicara buku mengatakan...

aku barusan beli Tama Imperial dan Iron Cobra Pedal. Saran di blog ini sangat membantu. Terutama jangan cepat putus asa dalam latihan..... ciao